Mengenal Pendiri IPNU dan IPPNU: Tonggak Sejarah Pelajar Nahdlatul Ulama

Table of Contents

Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) adalah organisasi badan otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang menjadi kawah candradimuka bagi kader muda NU. Memahami sejarah kedua organisasi ini tidak lepas dari sosok inspiratif yang meletakkan batu pertamanya.

1. KH Tholhah Mansyur: Sang Konseptor IPNU

KH Tholhah Mansyur: Sang Konseptor IPNU

Lahir di Malang pada 10 September 1930, KH Tholhah Mansyur adalah tokoh sentral di balik berdirinya IPNU. Beliau dikenal sebagai intelektual muda yang memiliki visi besar untuk menyatukan potensi pelajar pesantren dan pelajar sekolah umum dalam satu wadah perjuangan.

  • Kelahiran: Malang, 10 September 1930.

  • Pendidikan: Beliau menempuh pendidikan di HIS (sekolah dasar zaman Belanda) dan kemudian melanjutkan ke Madrasah Al-Attas. Namun, kecemerlangan intelektualnya paling terlihat saat ia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga meraih gelar Doktor Ilmu Hukum.

  • Karier & Peran: Selain mendirikan IPNU pada 24 Februari 1954 di Semarang, beliau pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Wilayah NU (PWNU) Daerah Istimewa Yogyakarta dan Guru Besar di UGM serta IAIN Sunan Kalijaga.

  • Pemikiran: Tolchah Mansyur adalah tokoh yang menekankan pentingnya organisasi bagi pelajar NU agar tidak gagap menghadapi modernitas. Ia merumuskan cita-cita IPNU sebagai wadah pembentukan kader yang "Berilmu, Beriman, dan Bertakwa".

  • Wafat: Beliau wafat pada 20 Oktober 1986 di Yogyakarta, meninggalkan warisan pemikiran hukum dan keorganisasian yang kuat bagi kaum Nahdliyin.

Sejarah Pendirian IPNU: IPNU resmi berdiri pada tanggal 24 Februari 1954 di Semarang dalam ajang Konferensi Besar Maarif. Tholhah Mansyur terpilih sebagai Ketua Umum pertama. Beliau menekankan bahwa IPNU bukan sekadar organisasi hura-hura, melainkan wadah untuk membentuk karakter pelajar yang berlandaskan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.


2. Hj. Umroh Mahfudzoh: Sosok Ibu IPPNU

Hj. Umroh Mahfudzoh: Sosok Ibu IPPNU

Setahun setelah IPNU berdiri, kaum pelajar putri NU merasa perlu memiliki wadah serupa. Sosok yang menjadi motor penggeraknya adalah Hj. Umroh Mahfudzoh. Beliau adalah putri dari KH Wahib Wahab (Menteri Agama RI pada masa itu) dan cucu dari tokoh besar NU, KH Wahab Chasbullah.

  • Kelahiran: Jombang, 11 Februari 1936.

  • Garis Keturunan: Beliau adalah putri dari KH. Wahib Wahab (Menteri Agama RI pertama) dan cucu dari KH. Wahab Chasbullah (salah satu pendiri NU dan pencipta lagu Ya Lal Wathon).

  • Peran dalam IPPNU: Pada saat IPNU berdiri, Umroh Mahfudzoh yang saat itu masih menjadi pelajar merasa bahwa para putri juga membutuhkan wadah untuk berorganisasi. Atas inisiatifnya bersama beberapa rekan lainnya dalam Konferensi Besar Maarif di Malang, lahirlah IPPNU pada 2 Maret 1955.

  • Aktivitas Sosial & Politik: Selain di IPPNU, beliau aktif di Muslimat NU dan sempat berkecimpung di dunia politik (PPP dan PKB) sebagai anggota DPR RI. Beliau sangat vokal dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan bagi anak perempuan di pelosok desa.

  • Kehidupan Pribadi: Beliau menikah dengan KH. Tolchah Mansyur, sehingga pasangan ini sering disebut sebagai "Pasangan Emas" pendiri organisasi pelajar NU.

  • Wafat: Hj. Umroh Mahfudzoh wafat pada 7 Februari 2009.

Sejarah Pendirian IPPNU: IPPNU resmi didirikan pada tanggal 2 Maret 1955 di Malang, Jawa Timur. Melalui tangan dingin Hj. Umroh Mahfudzoh, IPPNU berhasil mengonsolidasikan pelajar putri, santriwati, dan mahasiswi untuk turut serta dalam pembangunan bangsa dan pengabdian pada agama.


Nilai Perjuangan Pendiri IPNU IPPNU

Para pendiri kedua organisasi ini memiliki karakteristik yang patut diteladani oleh generasi milenial dan Gen Z saat ini:

  • Visi Pendidikan: Mereka percaya bahwa pendidikan adalah kunci utama pemberdayaan umat.

  • Moderat (Tawasuth): Menanamkan sikap saling menghargai di tengah keberagaman bangsa Indonesia.

  • Kemandirian: Mengajarkan kader untuk berdikari dan kreatif dalam berorganisasi.

Perkembangan IPNU IPPNU di Era Digital

Saat ini, IPNU dan IPPNU telah berkembang pesat dengan jutaan anggota di seluruh Indonesia. Dari tingkat pusat hingga pimpinan komisariat di sekolah-sekolah, organisasi ini terus beradaptasi dengan teknologi tanpa meninggalkan tradisi luhur pesantren. Fokus utamanya kini meliputi:

  1. Literasi digital dan penangkalan hoaks.

  2. Penguatan ideologi nasionalisme.

  3. Pengembangan bakat dan minat pelajar.


Kesimpulan KH Tholhah Mansyur dan Hj. Umroh Mahfudzoh bukan sekadar nama dalam sejarah, melainkan simbol semangat juang pelajar NU. Warisan mereka berupa IPNU dan IPPNU terus menjadi garda terdepan dalam mencetak pemimpin masa depan yang berilmu dan berakhlak mulia.

Muhammadun Bashor
Muhammadun Bashor Ketua PR IPNU Desa Bantrung 2023-2025

Posting Komentar